Strategy of
Information Integration (SII) yaitu strategi dan pengintegrasian yang
dilakukan oleh suatu sistem informasi dimana teknologi informasi itu sendiri
amat sangat mempunyai efek yang luar biasa dibidang bisnis. Intinya SII ini
akan mengatur bagaimana strategi di informasi itu sendiri. Faktor yang
dibutuhkan untuk pembisnis yaitu SII sendiri dengan kata lain SII adalah alat
untuk pengambil keputusan disuatu sistem informasi.
SII dapat dilakukan secara manual
yaitu dengan cara satu bagian organisasi ke bagian organisasi yang lain dan
akan dibentuk oleh petugas informasi menjadi data dari sistem yang lain. Sistem
ini akan berpengaruh baik di dalam suatu organisasi yaotu dengan adanya arus
informasi dalam suatu organisasi agar tidak muncul kebuntuan dalam suatu
pemikiran. SII merupakan konsep dari sistem Informasi Manajemen. Berbagi sistem
atau banyak sistem yang dapat saling berhubungan sistem satu dengan sistem yang
lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Informasi diantara
satu sistem dengan sistem yang lainnya sangat bermanfaat apabila data file
suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau dengan kata lain
output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya yaitu saling membutuhkan.
Salah satu keunggulan yang dimilik SII
adalah mengunggulkan sebuah informasi disaat yang tepat, contohnya jika suatu
organisasi sedang memerlukan suatu informasi yang relevan, adalnya SII ini
sangat membantu adanya informasi yang benar dan tepat. Informasi digunakan
dengan luas untuk membantu sebuah organisasi. Misalnya saja banyak laporan
informasi terhadap suatu informasi A, semakin banyak yang memberikan informasi
maka akan semakin gampamg untuk memberitahu atau mengambil kesimpulan dari
informasi yang telah didapat sehingga akan mempunyai informasi yang relevan dan
dapat diperoleh dari kegiatan manajerial pada saat yang dibutuhkan.
Integrasi juga ada beberapa tahapan
yaitu Eksploitasi Kapabilitas Lokal, lakukan Integrasi Tak Tampak, Kehendak
Berbagai Pakai. Redesain Arsitektur Proses, Optimalkan Infrastktur, dan
Transformasi Organisasi
Di era globalisas ini persaingan bebas
dan terbuka ini memaksa banyak perusahaan-perusahaan untuk menata ulang
platform organisasinya agar perusahaan yang mereka bangun tidak kalah dalam
persaingan di pasar bebas seperti sekarang. Dalam perencanaan strategi
permasalahan rumit yang kerap dijumpai para praktisi teknologi informasi adalah
ketika menghadapi tantangan dimana sejumlah sistem informasi yang berbeda harus
diintegrasikan. Peristiwa yang dimaksud misalnya terjadi pada saat aktivitas
merger dan akuisisi, penggabungan satu atau dua institusi pemerintahan,
kerjasama program berbasis lintas sektoral, dan lain sebagainya. Tanpa
adanya strategi yang jelas, maka sering kali kegiatan integrasi sistem tersebut
menemui jalan buntu, atau tidak berhasil.Dengan adanya peristiwa diatas terjadi
masalah sebagai berikut :
- Terjadinya merger atau akusisi antara dua atau sejumlah organisasi dalam berbagai industri vertikal, seperti perbankan, asuransi, manufaktur, dan pendidikan
- Restrukturisasi korporasi yang dilakukan dengan mengubah pola relasi anak perusahaan dalam sebuah konsorsium grup usaha
- Strategi kerja sama berbagai institusi pemerintah secara lintas sektoral untuk meningkatkan kinerja birokrasi
- Tuntutan mitra usaha baik dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas aliansi dan klaborasi.
Dengan adanya Strategy of Information Integration diharapkan dapat
menyelesaikan dari permasalahan yang bersifat non teknis tersebut tidak lagi
mendapatkan jalan buntu.
Maka dari itu perlu adanya SII (Strategy of Information Integration)
yang berarti Strategi Integrasi Informasi agar penyelesaian dari integritas
sistem tersebut tidak lagi mendapatkan jalan buntu.
Terdapat 6 Tahap pelaksanaan integrasi, antara
lain :
1. Eksploitasi
Kapabilitas Lokal
Melakukan pengembangan maksimal
terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing organisasi. Tujuannya
adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem
informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional
organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun
keterbatasannya.
- Lakukan Integrasi Tak Tampak
Tahap ini merupakan tahap tersulit
dari sebuah pengintegrasian antar organisasi. Jika hal ini berhasil dilakukan,
maka tahap yang tersulit dalam integrasi telah berhasil dilalui. Pada saat
inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Tujuannya adalah
melakukan proses untuk mencari jalan keluar dalam pemenuhan kebutuhan yang ada.
Hal yang tersulit dalam proses ini adalah saling memperkenalkan dan
mempertukarkan sistem informasi masing-masing, kemudian saling memiliki
kepercayaan dan kesadaran akan perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi yang
ada.
- Pembagian Sumber Daya Organisasi
Evaluasi seberapa efisien dan optimum
solusi tersebut berhasil dibangun terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan
beraneka ragam sumber daya organisasi. Memunculkan pemikiran-pemikiran tentang
ide yang mengesampingkan faktor emosional, tetapi lebih dipandu oleh ide
brilian dari pemikiran rasional.
- Desain Ulang Arsitektur Proses
Mencari solusi dari tahap ketiga tadi
hanya dapat dilakukan untuk memenuhi kepentingan internal saja. Di sinilah tahap penentu integrasi
diuji kembali, karena yang akan terlibat adalah pimpinan nomor satu dari
masing-masing organisasi. Keluaran dari tahap terberat ini adalah kesepakatan
untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai
(atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang
berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan menjadi cikal bakal atau
embrio arsitektur sebuah sistem informasi terintegrasi yang dimaksud, yang
merupakan penjelmaan ”secara tidak sadar” kumpulan sistem informasi organisasi
beragam yang ada.
- Mengoptimalkan Infrastruktur
Sebuah sistem informasi terpadu yang
dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal.
- Transformasi Organisasi
Mentransformasi masing-masing
organisasi.
SUMBER: