Sabtu, 20 Oktober 2012

STRATEGY OF INFORMATION INTEGRATION (SII)


Strategy of Information Integration (SII) yaitu strategi dan pengintegrasian yang dilakukan oleh suatu sistem informasi dimana teknologi informasi itu sendiri amat sangat mempunyai efek yang luar biasa dibidang bisnis. Intinya SII ini akan mengatur bagaimana strategi di informasi itu sendiri. Faktor yang dibutuhkan untuk pembisnis yaitu SII sendiri dengan kata lain SII adalah alat untuk pengambil keputusan disuatu sistem informasi.
SII dapat dilakukan secara manual yaitu dengan cara satu bagian organisasi ke bagian organisasi yang lain dan akan dibentuk oleh petugas informasi menjadi data dari sistem yang lain. Sistem ini akan berpengaruh baik di dalam suatu organisasi yaotu dengan adanya arus informasi dalam suatu organisasi agar tidak muncul kebuntuan dalam suatu pemikiran. SII merupakan konsep dari sistem Informasi Manajemen. Berbagi sistem atau banyak sistem yang dapat saling berhubungan sistem satu dengan sistem yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Informasi diantara satu sistem dengan sistem yang lainnya sangat bermanfaat apabila data file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau dengan kata lain output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya yaitu saling membutuhkan.
Salah satu keunggulan yang dimilik SII adalah mengunggulkan sebuah informasi disaat yang tepat, contohnya jika suatu organisasi sedang memerlukan suatu informasi yang relevan, adalnya SII ini sangat membantu adanya informasi yang benar dan tepat. Informasi digunakan dengan luas untuk membantu sebuah organisasi. Misalnya saja banyak laporan informasi terhadap suatu informasi A, semakin banyak yang memberikan informasi maka akan semakin gampamg untuk memberitahu atau mengambil kesimpulan dari informasi yang telah didapat sehingga akan mempunyai informasi yang relevan dan dapat diperoleh dari kegiatan manajerial pada saat yang dibutuhkan.
Integrasi juga ada beberapa tahapan yaitu Eksploitasi Kapabilitas Lokal, lakukan Integrasi Tak Tampak, Kehendak Berbagai Pakai. Redesain Arsitektur Proses, Optimalkan Infrastktur, dan Transformasi Organisasi
Di era globalisas ini persaingan bebas dan terbuka ini memaksa banyak perusahaan-perusahaan untuk menata ulang platform organisasinya agar perusahaan yang mereka bangun tidak kalah dalam persaingan di pasar bebas seperti sekarang. Dalam perencanaan strategi permasalahan rumit yang kerap dijumpai para praktisi teknologi informasi adalah ketika menghadapi tantangan dimana sejumlah sistem informasi yang berbeda harus diintegrasikan. Peristiwa yang dimaksud misalnya terjadi pada saat aktivitas merger dan akuisisi, penggabungan satu atau dua institusi pemerintahan, kerjasama program berbasis lintas sektoral, dan lain sebagainya. Tanpa  adanya strategi yang jelas, maka sering kali kegiatan integrasi sistem tersebut menemui jalan buntu, atau tidak berhasil.Dengan adanya peristiwa diatas terjadi masalah sebagai berikut :
  • Terjadinya merger atau akusisi antara dua atau sejumlah organisasi dalam berbagai industri vertikal, seperti perbankan, asuransi, manufaktur, dan pendidikan
  • Restrukturisasi korporasi yang dilakukan dengan mengubah pola relasi anak perusahaan dalam sebuah konsorsium grup usaha
  • Strategi kerja sama berbagai institusi pemerintah secara lintas sektoral untuk meningkatkan kinerja birokrasi
  • Tuntutan mitra usaha baik dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas aliansi dan klaborasi.
Dengan adanya Strategy of Information Integration diharapkan dapat menyelesaikan dari permasalahan yang bersifat non teknis tersebut tidak lagi mendapatkan jalan buntu.
Maka dari itu perlu adanya SII (Strategy of Information Integration) yang berarti Strategi Integrasi Informasi agar penyelesaian dari integritas sistem tersebut tidak lagi mendapatkan jalan buntu.

Terdapat 6 Tahap pelaksanaan integrasi, antara lain :

1.      Eksploitasi Kapabilitas Lokal 
Melakukan pengembangan maksimal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing organisasi. Tujuannya adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya.

  1. Lakukan Integrasi Tak Tampak
Tahap ini merupakan tahap tersulit dari sebuah pengintegrasian antar organisasi. Jika hal ini berhasil dilakukan, maka tahap yang tersulit dalam integrasi telah berhasil dilalui. Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Tujuannya adalah melakukan proses untuk mencari jalan keluar dalam pemenuhan kebutuhan yang ada. Hal yang tersulit dalam proses ini adalah saling memperkenalkan dan mempertukarkan sistem informasi masing-masing, kemudian saling memiliki kepercayaan dan kesadaran akan perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi yang ada.

  1. Pembagian Sumber Daya Organisasi
Evaluasi seberapa efisien dan optimum solusi tersebut berhasil dibangun terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi. Memunculkan pemikiran-pemikiran tentang ide yang mengesampingkan faktor emosional, tetapi lebih dipandu oleh ide brilian dari pemikiran rasional.

  1. Desain Ulang Arsitektur Proses 
Mencari solusi dari tahap ketiga tadi hanya dapat dilakukan untuk memenuhi kepentingan internal saja. Di sinilah tahap penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat adalah pimpinan nomor satu dari masing-masing organisasi. Keluaran dari tahap terberat ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan menjadi cikal bakal atau embrio arsitektur sebuah sistem informasi terintegrasi yang dimaksud, yang merupakan penjelmaan ”secara tidak sadar” kumpulan sistem informasi organisasi beragam yang ada.

  1. Mengoptimalkan Infrastruktur
Sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal.

  1. Transformasi Organisasi  
Mentransformasi masing-masing organisasi.



SUMBER:
 

Jumat, 12 Oktober 2012

BISNIS DIBIDANG INFORMATIKA

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Kemudian pengertian dari Informatika, Informatika (Inggris: Informatics) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi. Disiplin ilmu ini mencakup beberapa macam bidang, termasuk di dalamnya: ilmu komputer, ilmu informasi, sistem informasi, teknik komputer dan aplikasi informasi dalam sistem informasi manajemen. Secara umum informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi. Aspek dari informatika lebih luas dari sekedar sistem informasi berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi yang tidak dan belum diproses dengan komputer.

Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi tersendiri. Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek kognitif dan sosial, termasuk tentang pengaruh serta akibat sosial dari teknologi informasi pada umumnya. Penggunaan informasi dalam beberapa macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari bidang informatika.

Jadi Bisnis Informatika ialah penggabungan dari seni jual-menjual (dagang) dengan ilmu pengetahuan informasi. Apa saja yang dapat kita lakukan?

Contoh : Menjual perangkat hardware atau software, berbisnis dalam dunia maya (e-market), atau bisa juga dengan usaha warnet. Sebab dalam usaha mengembangkan sebuah warnet diperlukan teknik penjualan jasa beserta skill yang dipunyai oleh seorang pemilik atau administrator dalam menguasai bidang teknologi.

Sekarang ini bisnis dibidang informatika sedang maju dengan pesat,hal ini didukung oleh ketersediaan prasarana penunjang yang memadai seperti ketersedian hardware dan software software atau aplikasi yang murah dan terjangkau.
Karena maju nya bisnis dibidang informatika maka muncul banyak perushaan yang bergerak di bidang tersebut,hal ini menyebabkan terjadi nya persaingan bisnis,oleh karena ketat nya persaingan maka perudsahaan tadi mencari inovasi baru dalam berbisnis sehingga muncul lah banyak jenis dan tipe bisnis yang bergerak di bidang informatika.

Jenis dan Tipe itu antara lain :
1.     Software House
Software House adalah sekelompok orang atau individu atau perusahaan kecil yang melakukan bisnis dalam bidang pembuatan perangkat lunak (software). Produk yang dihasilkan bisa spesifik untuk client tertentu (seperti aplikasi intranet untuk sebuah company) , atau bersifat umum (seperti aplikasi untuk toko, apotik, rental mobil, dll).
Pada umum nya software house hanya melayani pesanan pembuatan software yang cakupan nya lebih kecil karena katerbatasan dana atau pun tenaga ahli,biasa nya software house dibangun oleh sekelompok orang/mahasiswa yang bertujuan untuk menambah penghasilan sewaktu masih kuliah.

2.     E-Commerce
E-Commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1.     Menyediakan harga kompetitif
2.     Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah
3.     Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4.     Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5.     Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6.     Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7.     Mempermudah kegiatan perdagangan
Tampaknya e-commerce mempunyai masa depan yang cerah. Jika berbagai detail dari perdagangan online ini dapat di selesaikan maka bukan mustahil e-commerce dan Internet akan mengubah struktur dunia usaha secara global.
Dengan perkembangan masyarakat virtual yang demikian besar - banyak orang yang berpartisipasi dalam berbagai interest group online - memperlihatkan pergeseran pardigma dari kekuatan ekonomi yang bertumpu pada pembuat atau manufacturer ke kekuatan pasar. Paling tidak demikian yang dilihat oleh John Hagel dan Arthur Armstrong, sepasang analis dari McKinsey sebuah perusahaan konsultan manajemen internasional.
Masyarakat virtual telah memperlihatkan effek-nya. Situs investment seperti Motley Fool memungkinkan anggota untuk bertukar pengalaman tanpa melalui broker atau perantara. ParentsPlace merupakan tempat pertemuan para orang tua yang akhirnya memberikan kesempatan pada vendor-vendor kecil untuk mencapai pelanggan potensial mereka untuk produk yang sangat spesifik seperti makanan bayi dan shampo.
Masyarakat virtual akan menggoyang kehebatan divisi marketing dan penjualan di perusahaan-perusahaan besar. Justru perusahaan-perusahaan kecil dengan produk yang lebih baik dan customer service yang baik akan dapat menggunakan masyarakat virtual ini untuk mengalahkan perusahaan besar - sesuatu yang cukup sulit dimengerti di dunia nyata.
Dalam bukunya Net Gain: Expanding Markets Through Virtual Communities, yang dipublikasikan oleh Harvard Business School Press, Hagel dan Armstrong berargumen bahwa daripada melawan trend yang ada, perusahaan yang pandai akan membantu terbentuknya virtual community ini dan menggunakannya untuk mencapai pelanggannya.
Beberapa perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, dll.


SUMBER:
http://gerson89.blogdetik.com/2010/10/29/bisnis-informatika/
http://novyardi-deteka.blogspot.com/2010/09/jenis-tipe-bisnis-di-bidang-teknik.html