Minggu, 10 April 2011

Belajar Bahasa Asing Meningkatkan Kualitas Otak

Apabila seseorang bisa menguasai lebih dari satu bahasa, biasanya memiliki lebih banyak sel-sel kelabu pada daerah yang penting di otak. Mempelajari bahasa kedua selain bahasa tanah kelahiran ternyata mampu mengubah struktur anatomi otak. Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang menguasai lebih dari satu bahasa memiliki sel-sel kelabu lebih banyak di daerah otak yang disebut sebagai pusat bahasa daripada orang yang monolingual. Yang juga menarik adalah perbedaan tersebut semakin terlihat apabila orang tersebut belajar bahasa asing sejak dia masih kanak-kanak.

Derajat korelasi antara penguasaan bahasa asing dengan jumlah sel-sel kelabu otak juga berhubungan dengan kefasihan seseorang. Yang perlu anda ketahui adalah sel-sel kelabu yang terdapat pada permukaan otak merupakan sel-sel yang memiliki kemampuan fungsi luhur seperti berpikir, mengingat, berbicara dan sebagainya.


Sedangkan jaringan yang terdapat di bagian dalam otak sebagian besar hanya terdiri dari lemak yang berfungsi menyangga sel-sel kelabu. Orang dewasa yang belajar bahasa asing juga akan mengalami penambahan sel-sel kelabunya tapi perkembangannya tidak akan sepesat saat dia belajar bahasa asing sejak kecil. Temuan empirik ini membenarkan pendapat para ahli yang menyarankan orangtua untuk mengenalkan bahasa asing kepada anak-anaknya sejak dini.


Untuk membandingkan ukuran sel-sel kelabu otak, maka para peneli membagi tiga kelompok responden. Yang pertama adalah 25 orang monolingual, kedua adalah 25 orang biligual yang mulai belajar bahasa asing sebelum umurnya mencapai lima tahun dan ketiga adalah 25 orang yang belajar bahasa asing pada usia antara 10 hingga 15 tahun. Dari usia dan latar belakang pendidikan para responden, mereka memiliki perbandingan yang sama untuk setiap kelompok.


Hasil dari penelitian tersebut ditemukan bahwa kelompok biligual memiliki daerah kelabu yang lebih luas pada korteks parietal inferior hemisfer kiri daripada kelompok monolingual. Kelompok bilingual yang mulai mempelajari bahasa asing sebelum berusia lima tahun memiliki daerah sel-sel kelabu terbesar daripada dua kelompok lainnya. Dengan melihat perubahan daerah kelabu pada otak bagian tersebut maka dapat diprediksi kefasihan seseorang bicara dalam bahasa asing.


Materi berwarna abu-abu di otak terbentuk dari neuron atau sel-sel otak. Yang belum diketahui para peneliti adalah apakah perubahan daerah abu-abu pada otak tersebut disebabkan oleh sel yang bertambah banyak, membesar ukurannya atau koneksi antar neuron. Hal ini dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis perubahan seperti apa yang terjadi di otak. Selain itu, hasil penelitian tersebut juga membuka kemungkinan melakukan penelitian lain untuk melihat penyebab kesulitan mempelajari bahasa pada sebagian orang. Hal lain yang perlu diteliti lebih lanjut lagi adalah perubahan otak pada orang-orang yang menguasai beberapa bahasa sekaligus. Sehingga membuat para peneliti ingin meneliti apakah perubahan yang terjadi pada otak mereka proporsional dengan jumlah bahasa yang mereka kuasai atau tidak.


Penelitian tersebut bisa dijadikan alasan kuat bagi orangtua untuk memberi pelajaran bahasa asing kepada anak-anaknya sejak dini. Karena selama ini, masih banyak pakar yang pro dan kontra mengenai manfaat pemberian pelajaran bahasa asing kepada balita. Mulai membiasakan anak menguasai bahasa lain bisa merangsang perkembangan otaknya dan juga memperbesar peluang anak menguasai bahasa asing dengan baik.


Dengan penelitian tersebut juga diindikasi bahwa tidak ada salahnya anda mempelajari bahasa asing meskipun anda sudah berumur. Karena belajar bahasa asing pada saat seseorang sudah dewasa akan bisa mengubah struktur otak meskipun tidak sedrastis pada saat anda mempelajarinya sejak masih kanak-kanak. Memang akan lebih sulit orang dewasa mempelajari dan menguasai bahasa asing daripada anak-anak tapi bukan sesuatu yang terlambat, asalkan orang tersebut memiliki keinginan untuk maju. Jadi semua itu tergantung pada diri anda sendiri. Semoga berhasil. 



sumber:
http://www.nusantaraku.org/forum/ladies-room 

0 komentar:

Posting Komentar