Minggu, 10 April 2011

Ingin Sukses? Jangan Tinggalkan Impian

Untuk menjadi orang yang sukses memang dibutuhkan keyakinan dan kegigihan yang kuat. Seperti yang dilakukan artis papan atas, Madonna. Pada tahun 1977, Madonna turun dari taksi setelah menempuh perjalanan udara pertamanya dari Michigan ke kota impiannya. Waktu itu, usianya masih 19 tahun dan tidak ada yang dikenalnya di kota besar, New York.

Saat tiba di kota New York, uang yang disakunya hanya ada US$ 35. Sudah pasti tidak cukup untuk menunjang hidup yang paling sederhana, sekali pun. Saat malam tiba, ia tidur dimana saja. Terkadang ia menyandarkan punggung di pinggir jalanan, bersama para gembel. Ia bekerja siang dan malam, menjadi penari keliling atau menjadi pramusaji di restoran donat.


Tidak ada yang mengenalnya, tak ada yang tahu namanya. Tapi waktu yang dibutuhkan oleh Madonna untuk terkenal, hanya lima tahun untuk mengubah semua itu.


Kini, siapa tak kenal dia, Madonna. Gadis belia yang luntang-lantung itu kemudian menjadi penyanyi wanita paling fenomenal. Musiknya mempengaruhi banyak hal, termasuk gaya hidup jutaan penggemarnya (atau bahkan pembencinya). Uang bukan masalah lagi baginya saat ini. Sekali menanda tangani kontrak iklan, uang sebanyak US$ 5 juta masuk ke rekeningnya.


Tentu saja impiannya tidak akan terwujud, apabila 31 tahun yang lalu dia tidak mengambil keputusan berani yaitu meninggalkan kuliahnya di Universitas Michigan dan pergi ke New York, menjadi penari profesional. Madonna tak mungkin dikenal oleh jutaan orang jika dia tidak memutuskan untuk mengambil risiko, hidup di kota asing dengan uang seadanya. “Aku datang ke New York dengan US$ 35 di saku, dan itu adalah hal paling berani yang pernah aku lakukan,” katanya.


Dikatakan nekat bukan juga, tapi ini adalah bagian dari perjuangan. Madonna berhasil karena dia yakin, hidup tak akan menunggunya hingga memiliki modal yang cukup untuk pindah. Sekali memutuskan sesuatu, dia akan memperjuangkannya mati-matian. Tidak selamanya keputusan itu benar. “Aku adalah hasil dari pilihan benar dan pilihan salah yang aku putuskan di masa lalu. Dan jika aku menyesali kesalahan yang aku kerjakan di masa lalu, maka aku tak akan menjadi seperti sekarang ini. Aku tidak pernah malu melakukan (pilihan salah) itu. Dan aku ingin kau tak pernah menyesali apa yang telah kau lakukan. Kenapa harus menyesal?” katanya.


Menurut Madonna, kunci kesuksesannya adalah karena dia berani menyatakan apa yang diinginkannya. Dalam wawancara dengan saluran musik VH1, pada 1998, Madonna menyatakan bahwa kepercayaan diri amat berperan dalam keberhasilan karirnya. “Alasan saya berhasil di dunia musik bukan karena saya memiliki suara yang luar biasa, tapi karena saya memiliki sesuatu yang ingin saya katakan.”


Itulah kenapa dia sangat mengritik orang yang tidak berani menyatakan keinginannya. “Banyak orang yang takut menyatakan apa yang mereka inginkan. Itulah kenapa mereka tidak dapat meraih yang mereka inginkan,” katanya dalam bukunya, Sex. Menjadi diri sendiri dan menyatakan apa yang kita inginkan adalah filsafatnya. “Jika kau ingin menyatakan dirimu, nyatakanlah!” katanya dalam sebuah wawancara.


Untuk memperjuangkan keinginan itu, tak ada satu pun yang boleh menghalangi. “Saya sadar bahwa saya tidak punya batasan. Batasan hanyalah pengaruh dari luar, dari orang-orang yang tidak percaya pada diri mereka sendiri dan kemampuan mereka. Saya sangat yakin pada diri saya. Saya tahu saya dapat melakukan apa pun yang saya inginkan dan saya akan selalu menggapai mimpi saya,” katanya dalam wawancara dengan NY Rock pada 1998.


Di atas langit ada langit dan itu disadari olehnya. “Setiap kali saya mencapai puncak baru, saya melihat puncak lain yang ingin saya daki. Saya tak dapat berhenti. Mungkin saya mestinya beristirahat dan menikmati pemandangan, tapi saya tak dapat melakukan itu. Saya selalu memaksa diri saya mendaki,” katanya dalam Nobody Knows Me, buku semi biografi berisi foto-foto setebal 52 halaman.


Apakah anda setuju ? 


sumber:
http://www.nusantaraku.org/forum/ladies-room/

0 komentar:

Posting Komentar